Laman

Tuesday, December 5, 2017

Calon Panglima TNI dan Politik Jokowi 2019

Jokowi, Pilpres 2019
Marsekal Hadi Tjahjanto, Calon Panglima TNI
Calon Panglima TNI yang baru-baru ini diajukan Presiden Jokowi ke DPR memantik banyak spekulasi. Pasalnya calon Panglima yang akan menggantikan tugas Jendral Gatot Nurmantyo ini ditengarai memiliki kedekatan personal dengan Presiden Jokowi. Hadi Tjahjanto diajukan menjadi calon tunggal Panglima TNI oleh Presiden Jokowi. Menurut kabar terbaru, jadwal fit and proper test sudah keluar dari DPR.

Marsekal Hadi Tjahjanto, lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986, mengawali karirnya di Skuadron Udara IV yang berbasis di Malang Jawa Timur. Setelah banyak bertugas di beberapa jabatan di beberapa wilayah, Hadi Tjahyono menduduki jabatan Komandan Pangkalan Adi Soemarmo di Solo. Saat bertugas di Solo inilah Hadi ditengarai kenal dengan Jokowi yang saat itu masih menjadi Walikota Solo.

Perjumpaan Hadi Tjahjanto dan Jokowi terjadi lagi pada tahun 2015 ketika Presiden Jokowi mengangkat Hadi Tjahjanto menjadi Sekretaris Militer Presiden, dengan pangkat Marsekal Muda. Setelah beberapa tahun menjadi Sekretaris Militer Presiden, Marsekal Muda Hadi dipindah tugaskan ke Irjen Kementerian Pertahanan. Tahun 2017 awal, Marsekal Hadi diangkat menjadi Kepala Staff Angkatan Udara, dengan pangkat Marsekal

Perkembangan karir yang cepat, oleh banyak pihak dijadikan pijakan opini yang menyebut Marsekal Hadi telah dipersiapkan oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Panglima TNI. Jokowi sendiri memiliki kecenderungan untuk mengajukan pemimpin tertinggi militer maupun polisi dari angkatan yang lebih muda. Jendral Polisi Tito Karnavian misalnya, diangkat Jokowi dalam usia yang relatif masih muda. Marsekal Hadi dan Jendral Tito memang hanya berselisih satu tahun saja.

Jika berandai-andai dan berbicara politik, langkah Jokowi mengajukan Marsekal Hadi agaknya berhubungan dengan tahun politik 2019. Untuk menjaga kondisi tahun politik 2019, Jokowi memang memerlukan orang yang dekat dengannya. Jika di Kepolisian ada Tito Karnavian, maka di TNI saat ini hendak diupayakan Hadi Tjahjanto.

Langkah ini mungkin juga untuk mengimbangi manuver dari Jendral Gatot Nurmantyo seandainya beliau terjun ke ranah politik di 2019. Banyak rumor menyebutkan bahwa Gatot Nurmantyo merupakan sosok yang potensial menjadi calon wakil presiden, bahkan calon presiden. Untuk meredam pengaruh Jendral Gatot di TNI, seandainya beliau terjun ke dunia politik, maka Jokowi memang perlu menempatkan orang dekatnya di tampuk tertinggi TNI.

Penempatan orang dekat Jokowi di militer dan kepolisian juga untuk menjamin keamanan di tahun politik 2019. Jika Jokowi gagal terpilah, setidaknya transisi kekuasaan akan berjalan dengan baik. Jika terpilih kembali, maka konsolidasi yang harus dilakukan akan lebih cepat karena telah disiapkan sejak awal. Apapun niatnya, perlu diperhatikan pula perkembangan ke depan. Sebelum tahun 2019, masih ada tahun 2018 yang bakal tak kalah sengit dari tahun 2019.